Sabtu, 24 September 2011


Sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman


Huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley tumbuh sebagai figur yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut. Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi anggota percetakan The Pelican Press.

Kecintaannya pada Tuhan membuatnya banyak membaca buku-buku religius, bahkan karya tipografinya yang pertama juga ditujukan untuk gereja. Setelah keluar dari The Pelican Press, ia bekerja untuk Cloister Press di Manchester. Banyak desain-desain terbaiknya dihasilkan saat ia bekerja di perusahaan ini. Lagi-lagi, karyanya banyak mencerminkan latar belakang gereja katolik, hal ini terlihat pada ilustrasi dan berbagai macam dekorasi yang ia gunakan. Karena ia sangat membenci perang, gerakan antiperangnya membuat ia sempat dipenjara selama empat tahun (1914-1918).

Berawal dari Surat Kabar "Times"
Selama kurang lebih 30 tahun (1929-1960) Stanley Morrison menjadi konsultan huruf untuk koran The Times di London, Inggris. Sebagai konsultan huruf, pada tahun 1931 ia mengatakan pada Times, ”The Times merupakan koran yang telah memiliki pelanggannya sendiri, kita memerlukan sebuah huruf yang tidak sama dengan barang dagangan pada umumnya, huruf itu harus baik pada dasarnya, namun juga mencerminkan kekuatan dari garis, konsistensi, dan ekonomis bagi The Times”.

Karena kata-katanya itulah, 3 Oktober 1932 menjadi hari pemasaran jenis huruf “Times” ke khalayak ramai, karena pada hari itu untuk pertama kalinya koran The Times dicetak dengan menggunakan jenis huruf yang dinamai seperti koran itu sendiri. Stanley Morisson bukan satu-satunya orang yang berada di balik layar kesuksesan huruf tersebut. Ia juga dibantu temannya bernama Victor Lardent sebagai orang yang menggambar rancangan huruf ini.

Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika, karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype. Akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama “Times New Roman”.

Pada era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang di desain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Pada kenyataannya, sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalah kan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.

Lepas dari berbagai pertentangan di atas, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini. Ia meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris.

Cara Mempercepat Akses Blackberry


Blackberry anda jadi lemot atau kadang2 hang… Apalagi kalau ikut banyak Group Chat. Akhirnya karena merasa ada masalah, sering kita melakukan Clear Chat.. (padahal hasilnya sama saja)

Selain itu, Blackberry akan cenderung 'lambat' jika terlalu banyak data yang tersimpan di dalam perangkat. Itulah sebabnya mengapa memory eksternal memberikan peran yang cukup penting di Blackberry.

Ada beberapa langkah mudah yang akan membantu dalam mempercepat BlackBerry sehingga bisa mengatasi problem BB lemot tanpa software.
Tips Pertama
1. Klik icon BBm, trus klik option, lalu scroll ke Show Recent Updates dibikin NONE, sedangkan utk Group Recent Updates From Same Contact/Group dan Display Music Updates From Contacts… tidak usah di centang kolomnya. Lalu klik Return (tanda panah memutar), di save dan keluar.
2. Klik icon Group BBm yg ada, trus klik BB, cari & klik Group Details, sett save message history ke off atau media card. Begitu pula dgn save pictures di sett ke off atau media card JANGAN save ke device. Klik return n save. 

3. Pada tampilan awal Group Chat ada menu Group Updates yang di dalam Group Updates ada data aktivitas group.. Highlight aktivitas paling atas 

4. Tekan menu BB pilih Delete Prior, tunggu sampai aktivitas dibawahnya terhapus semua 

5. Setelah itu tekan menu BB sekali lagi, lalu pilih Delete, tunggu sampai aktivitas yang anda highlight terhapus 

6. Lakukan pada semua Group Chat anda
* bagi yang menggunakan blackberry CURVE 8xxx harus sabar dan memang memori blackberry curve hanya 64mb, jika sering lemot itu wajar.

Tips Kedua
1. Pastikan memori internal anda tetap dalam kapasitas yang cukup.
2. File-file multimedia anda pastikan berada di dalam Media Card/Storage Card. 

3. Biasakan mencabut baterai setiap 2-3 hari sekali untuk menghapus sisa-sisa file yang tidak terpakai. 

4. Berikut ini beberapa shortcut yang bisa membantu, 

- Untuk melihat sisa file atau file free, jangan habis kan waktu anda untuk membuka Options > Status. Cukup tekan "Alt" + "Left Shift" + "Letter H" secara bersamaan. shortcut ini akan menunjukkan info-info vital status Blackberry. 

- Untuk mereset Blackberry pun tak perlu lagi mencabut baterai. Cukup tekan "Alt" + "Right Shift" + "Del" dan Blackberry anda akan langsung te-reset, sama seperti mencabut baterai. 

5. Selalu rutin menghapus Browser Cache Blackberry pada menu Browser Menu - Options - Cache Operations - Clear History 

6. Bersihkan Event Log pada home screen dengan mengetik 'ALT' + huruf 'L' + 'G' + 'L' + 'G'. 

7. Rutin Memory Cleaning dengan masuk ke Options - Security Options - Enabled - Menu - Clean Now
Nah jika tips diatas belum berhasil coba tip terakhir ini dijamin ampuh

Tips Pamungkas
1. Masuk ke Home Screen lalu tekan dan tahan tombol ALT kemudian ketik LGLG (jangan tekan tombol SHIFT pada waktu yang bersamaan)
2. Setelah itu akan muncul layar Event Log. Tekan tombol MENU dan pilih Clear Log. Kemudian tekan DELETE.
Jika masih terasa lemot, coba cek apakah ada aplikasi yang tidak digunakan. Dan, jika web browser terasa lambat, bersihkan cache untuk memulihkan kecepatannya.

Cara membersihkan Cache

1. Ketika membuka Browser, tekan tombol MENU dan pilih Options. Lalu klik Clear History kemudian Clear lalu tekan YES. 
2. Tekan tombol ESCAPE untuk kembali ke Browser.



Tujuh Produk Gagal Apple

Steve Jobs baru saja mengundurkan diri sebagai Kepala Eksekutif Korporat (CEO) Apple Inc. Sepanjang sejarah perusahaan tersebut, tidak selalu produk yang mereka hasilkan mampu diterima dengan sangat baik oleh pasar - seperti yang saat ini melanda iPad, iPhone, dan iPod. Setidaknya ada tujuh produk gagal yang pernah dibesut Apple saat Steve Jobs masih berkarya di sana:

Apple III (1981)
Penerus Apple II yang sangat populer tersebut fokus ke pengguna bisnis dan tentunya harganya juga disesuaikan. Sayang, hardwarenya tidak handal. Apple kemudian kalah bersaing di pasar bisnis dengan IBM PC yang diluncurkan di tahun yang sama, dan juga pasar kompatibel PC yang tumbuh sangat pesat.

Lisa (1983) 
Komputer komersial pertama yang diproduksi dengan antar muka grafis ini dipasarkan di harga US$9.995 saat diluncurkan. Begitu Macintosh yang harganya lebih murah diluncurkan setahun kemudian, Lisa kehilangan peminat.

NeXT Computer (1989) 
Ini merupakan karya Steve Jobs setelah dipaksa keluar dari Apple. Komputer ini sangat canggih di masanya. Namun sama seperti Apple III dan Lisa, ia terlalu mahal untuk dimiliki oleh pengguna mainstream.

Puck Mouse (1998) 
iMac merupakan produk penting pertama yang dihasilkan setelah Jobs kembali ke Apple pada tahun 1996 dan meraih sukses besar meski ia menggunakan mouse bulat yang kecil. Sayangnya, berhubung terlalu kecil, pengguna tidak bisa membedakan orientasi benda itu saat dipegang dan tidak terlihat karena tertutup oleh telapak tangan. Ini membuat mouse sulit digunakan.

The Cube (2000) 
Komputer desktop kecil ini dilapisi oleh casing plastik yang sangat cantik. Ia memenangkan berbagai penghargaan dari sisi desain, namun gagal di pasaran karena harganya mahal. Ia juga tidak menawarkan kelebihan secara fungsional dibandingkan dengan komputer Mac biasa. Dari sisi desain, produk Apple ini melegenda, sayangnya tidak banyak orang yang ingin membayar mahal hanya untuk desain saja. Namun demikian, ide dari The Cube dilanjutkan oleh Mac Mini. Produk tersebut lebih berhasil di pasaran meskipun dari sisi desain, tidak istimewa.

iTunes Phone (2005) 
iPhone bukanlah ponsel pertama Apple. Pada tahun 2005, Apple bekerjasama dengan Motorola Inc. untuk meluncurkan seri ROKR. Sebagai ponsel, Motorola ROKR cukup baik, namun sebagai pemutar musik, ia tertinggal jauh dibanding iPod. Ia hanya mampu menyimpan 100 lagu dan proses transfer lagu dari komputer sangat lambat. Apple juga dikritik karena tidak memperkenankan pengguna melakukan download lagu lewat jaringan seluler, sebuah limitasi yang juga diberlakukan pada pengguna iPhone generasi awal.

Apple TV (2007) 
Upaya Apple untuk hadir di ruang keluarga dilakukan setengah hati, tidak seperti upaya Apple pada umumnya. Jobs sendiri belakangan menyebutkan bahwa Apple TV hanyalah merupakan hobi. Produk ini merupakan kotak kecil yang terhubung dengan TV serta ke Mac di rumah. Sebuah remote kecil memungkinkan pengguna memutar musik dan film dari Mac ke TV. Selain mahal, ia sulit dipasang dan digunakan. Film yang dibeli lewat iTunes juga beresolusi rendah dan tampak kabur di perangkat HDTV. Pada tahun 2010 Apple memperkenalkan Apple TV yang lebih murah, lebih baik, dan didesain untuk tersambung langsung ke Internet.

Kamis, 15 September 2011

CERITA HUMOR

Siapa Itu Thomas Alfa Edison?

Bu guru: “Andi..! coba kamu jawab, siapa itu Thomas Alfa Edison..?”
Andi: “Tidak tau bu guru…”.
Bu guru: “Kalo James Watt, siapa dia..?”
Andi: “Ndak tau juga bu guru..”
Bu guru: “Andi! Bagaimana sih kamu ini? ditanya ini itu pasti jawab tidak tau… Tidak pernah belajar ya?”
Andi: “Belajar kok bu guru… Lah coba Andi tanya, bu guru tau ndak siapa Arifin Widodo..?”
Bu guru: “Tidak tau…”
Andi: “Kalau Bambang Setiono Ibu tau?”
Bu guru: “Tidak tau… Emang siapa mereka itu..?”
Andi: “Yaa itulah Bu…, kita khan pasti punya kenalan sendiri-sendiri..”

Setelah tertunda 2 kali, Presiden Obama akhirnya bertandang ke Indonesia. Sayangnya beliau hanya 20 jam berada di Indonesia. Publik jadi bertanya-tanya kenapa Presiden Obama harus pulang secepat itu.
Dalam wawancara khusus dengan CNN, Presiden Obama akhirnya menyampaikan alasannya: Bahwa sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia, beliau sangat paham dengan aturan di Indonesia. Jika berkunjung lebih dari 1×24 jam, maka Presiden Obama wajib melapor ke RT/RW setempat.

“Kenapa kamu mencuri tape mobil?” tanya polisi kepada Salim, ketika dia diperiksa di kantor polisi.
“Saya terpaksa melakukannya, Pak,” jawab Salim.
“Terpaksa bagaimana?” tanya Pak polisi.
“Dari pagi saya ada perlu ke kantor polisi, tapi tidak ketemu, lalu saya tanya ke teman, ee ee.. dia jg ga tau dimana kantor polidi. Ya sudah… supaya sampai ke kantor polisi, saya terpaksa maling tape di mobil. Buktinya sekarang saya bisa sampai ke kantor polisi ini.”
“Terus, kenapa kamu mencari kantor polisi segala?”
“Itu, Pak… mau membuat… Surat Keterangan Kelakuan Baik”

Di sebuah warung, ada seorang pembeli yang berantem dengan pedagang soto karena merasa ditipu:
Pembeli: “Bang, pokoknya saya tidak mau bayar!!”
Penjual: “Loh, kamu makan disini ya harus bayar!!”
Pembeli: “Ngapain saya harus bayar, abang udah nipu saya!”
Penjual: “Nipu bagaimana??”
Pembeli: “Lha ini, katanya soto ayam tapi kagak ada ayamnya sama sekali..”
Penjual: “Emangnya kalau kamu beli jambu monyet, ada monyetnya?!”