Jumat, 21 Oktober 2011

looping (perulangan)

coding :
<html>
<head><title>looping</title></head>
<body>
<script type="text/javascript">
var i , b, j ;
for(i=0;i<=4;i++)
{
for(b=0;b<=1*i;b++)
{
document.write("*");
}
document.write("<br>");
}
for(i=3;i>=0;i--)
{
for(b=0;b<=1*i;b++)
{
document.write("*");
}
document.write("<br>");
}
</script>
</body>
</html>



coding :

<html>
<head><title>looping2</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
var x = new Array();
var input = 8;
for(i= 1;i<= 8;i++)
{
x[i]=new Array();
for(j=1;j<=i;j++)
{
if(j==1 || j==i)
{
x[i][j]=1;
}
else
{
x[i][j] = x[i-1][j-1] + x[i-1][j];
}
}
}
for(i= 1;i<= 8;i++)
{
for(j=1;j<=i;j++)
{
document.write(x[i][j]+" ");
}
document.write("<br>")
}
</script>
</body>
</html>

coding :
<html>
<head><title>looping3</title>
</head>
<body>
<script type="text/javascript">
jumlah = 9;
i = 0;
j = 0;
n = jumlah - 1;

while (i < jumlah)
{
y = i + 1;
while (j <= i)
{
document.write(y + " ");
y = y + n;
n--;
j++;
}
n = jumlah - 1;
j = 0;
document.write("<br>");
i++;
}
</script>
</body>
</html>

coding :
<html>
<head>
<title>looping4</title>
</head>

<body>
<script type="text/javascript">
var x = 5;
var i = 1;
var y;
while( i <= x+1 )
{
for( y=1;y <= x + 1 ;y++)
{
if(( i == y ) || (y == x + 2 - i )){
document.write("X");
}
else
{
document.write("=");
}
}
document.write("<br/>");
i++;
}
</script>
</body>
</html>



Membuat Kalkulator Sederhana

coding :

<html>
<title>Program Kalkulator Sederhana</title>
<SCRIPT LANGUAGE="JavaScript">
function tambah()
{
a=eval(form.a.value)
b=eval(form.b.value)
c=a+b
form.hasil.value = c
}

function kurang()
{
a=eval(form.a.value)
b=eval(form.b.value)
c=a-b
form.hasil.value=c
}

function kali()
{
a=eval(form.a.value)
b=eval(form.b.value)
c=a*b
form.hasil.value=c
}

function bagi()
{
a=eval(form.a.value)
b=eval(form.b.value)
c=a/b
form.hasil.value = c
}

function pangkat()
{
a=eval(form.a.value)
b=eval(form.b.value)
c=Math.pow(a, b)
form.hasil.value = c
}
function kosong()
{
form.a.focus()
form.a.value=""
form.b.value=""
form.hasil.value=""
}
</SCRIPT>
<body onload=kosong()>
<CENTER>
<font size="5">Program Kalkulator</font>
<hr size="5" color="red">
<FORM name="form">
<pre>
Angka 1 <input type="text" name="a">
Angka 2 <input type="text" name="b">
Hasil <input type "text" name="hasil" disabled="true">
</pre>
<hr size="2" color="blue">
<input type="button" value=" + " onClick="tambah()">
<input type="button" value=" - " onClick="kurang()">
<input type="button" value=" x " onClick="kali()">
<input type="button" value=" / " onClick="bagi()">
<input type="button" value=" ^ " onClick="pangkat()"><br>
<input type="button" value=" Kosong " onClick="kosong()">
</FORM>
</CENTER>
</body>
</html>

Kamis, 20 Oktober 2011

Java Applet

Java Applet adalah sebuah program kecil yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java, yang diakses melalui halaman Web dan dapat di-download ke dalam mesin klien yang kemudian menjalankannya di dalam jendela penjelajah Web. Java Applet dapat secara dinamis menambahkan beberapa fungsi kepada halaman-halaman Web yang bersifat statis. Akan tetapi, untuk menjalankannya sebuah komputer harus memiliki program penjelajah Web yang dapat menjalankan Java, seperti Microsoft Internet Explorer 4.0 ke atas, Netscape Navigator, Mozilla Firefox, dan Opera.
Ketika sebuah Java Applet dibuat, semua pernyataan Java yang terkandung di dalam kode sumbernya akan dikompilasi menjadi Java bytecode, yakni sebuah bahasa mesin semu (virtual engine/machine language) yang dibentuk oleh Java. Berkas yang berisi Java bytecode ini akan disimpan sebagai sebuah berkas kelas Java (Java Class file) di dalam sebuah web server, seperti halnya Apache HTTP Server atau Microsoft Internet Information Service (IIS). Sebuah halaman Web yang hendak menggunakan tag <APPLET>.....</APPLET> di dalam kode sumbernya. Ketika sebuah penjelajah Web milik klien melakukan request kepada halaman Web tersebut dan menemukan bahwa di dalamnya terdapat tag <APPLET>....</APPLET>, bytecode di dalam Java class file akan dieksekusi oleh mesin semu di dalam jendela penjelajah Web, yang dapat berupa Microsoft Java Virtual Machine atau Java Runtime Engine dari Sun Microsystems

Rabu, 19 Oktober 2011

PENGALAMANKU,,,,

pengalaman hidup
karangan ini aku dapat dari pengalamanku selama tiga tahun di smp,,,

pendaftaran smp negeri di kotaku dibuka,,, awalnya aku gak setuju sekolah disitu, tapi orang tua ku menyuruh aku sekolah di smp favorit... pendaftaran smp favorit dibuka, hari selasa aku daftar bersama ibu,,, setelah tes, hasil pengumuman diumumkan,,, aku diterima,,, (biasa aja)... 

dan konflik pun dimulai,,,, 
awalnya,,, aku gak punya uang buat beli kaos merah untuk lomba yel antar kelas,, sampek2 aku dibeliin kaos salah satu guru matematika yang tebaik sepanjang hidup sampai saat ini,,, kenangan kaos merah itu pun masih ada sampek sekarang,,,, 

ternyata inilah awal dari segala sesuatu yang berbau materialistik,,, yap,,, temen2ku banyak banget yang menurut aku mempertimbangkan masalah materi, misalnya : pilih2 temen belajar kelompok, blablablabla,,,, pokoknya, mereka itu lekat banget sama yang namanya materi,,, tas ber-merk, sepatu ber-merk, blablabla.... aku aja sampek heran tuh, mereka njauhin aku gara2 aku miskin, jelek, blablabla,,,, 
saat itulah awal aku berfikir kritis... kenapa mereka selalu mendongak ke atas? mengapa mereka gak berfikir kalau masih ada yang dibawah??? satu hal yang aku dapat dari mereka : materi selalu membutakan orang untuk dapat bersyukur.....

akhirnya aku berfikir bahwa aku salah telah masuk di smp itu karena aku fikir aku gak pantes disitu dan hanya anak elit yang pantas masuk disitu termasuk temen2ku,,,, dari situ aku mulai minder dan gak krasan/konsen sekolah disitu,,,  gimana mau konsen??? spp sering telat, uang sarpra belum dibayar, ditambah attitude temen2 yang semakin materialistik,,,, 

jujur aja ya?? aku anaknya paling gak suka kalau ada masukan yang berbau materi, misal : suruh rebounding, suruh behel gigi,,,, sekarang aku jadi tau buat apa saran2 itu... ternyata satu hal yang aku tau bahwa mereka gak pernah mau dan nggak akan pernah mau menerima temen apa adanya,,,, kalau mereka mau temenan sama aku kenapa mereka gak mau nerima aku apa adanya??? jujur ya? aku gak iri tuh uangmu banyak, kamu punya mobil, rumahmu gede,,, buat apa iri??? aku hidup aja udah bersyukur banget tuh,,,,, katanya masa smp masa paling indah??? TAEK!!!! buktine??? aku aja gak pernah ngrasain indahnya tuh?? yang ada malah sering ngrasain penderitaan berkumpul dengan temen2 yang otaknya isinya materi tok!!!!

sampek suatu hari,,, ada hal yang bikin aku sakit hati sampek sekarang.... "aku dikatain melok2,, plin-plan,,,," jujur yo rek,,, sebenarnya aku gak pengen ikutan kalian tuh sekolah dimana sekolah dimana,,,,,, kalau aja aku gak nurutin ibu daftar di sma 10 kalian gak bakalan tuh yang namanya bilang kalau aku ikut2an,,,, aku juga gak butuh suport bu bahasa inggris buat sekolah di sma 10..... katanya aku plin-plan??? mana buktinya??? hidup itu pilihan, memilih itu harus mempertimbangkan sesuatu,,, materi, kemauan, niat, minat,,,,, 

suatu hari,,, ada temen aku yang bernama "HAYDAR" temen yang paling aku benci sampek sekarang!!! dari awal aku memang pengen banget sekolah di SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG!!! aku  juga denger sih waktu dia mau daftar di TELKOM tapi gak jadi gara2 aku juga mau daftar di TELKOM!!!! maksudmu lo??? sampek segitune yo koen gak seneng ambek aku munafik???? ndek ngarep ku tok ae apik?? ndek mburi???? koyok taek!!!! 

sampek ada guru yang paling aku benci yang pernah ngremehin usaha orangtua ku,,,, waktu itu dia bilang "sekalah ndek mana fah?" "sekolah di SMK TELKOM bu..."  "katane ndek NEKA?" "gak jadi bu, mengundurkan diri,,," "kenapa?" "soale saya mau sekolah dimana sekolah itu gak ada satu orang pun yang aku kenal,,," "SMK TELKOM mahal lo fah....(nada meremehkan)" "makasih bu(dengan wajah yang kesal, aku pergi gitu aja, padahal orange belum selse ngomong)" 

di SMK TELKOM keadaane berbanding 180 derajat!!! baik2 banget, gak ada tuh yang materialistik,,,, soalnya apa?? ndek sini sekolah mahal, anak kost pula,,, jadi gak ada alasan buat anak bersikap materialistik,,, mereka mau menerima aku apa adanya,,,, bahkan gak ada tuh yang berani nampar wajah aku pakek buku kayak "EKA LOLITA ALVIANA".... 

bahkan aku pernah nangis tuh gara2 lihat foto2 album temen smp,,, rasanya tuh sakit hati banget,,, soale kalau aku lihat foto temen smp, aku selalu inget sama apa yang udah mereka lakuin ke aku,,,,, sakit hati banget,,, dari kelakuan mereka, kata2 mereka,,,, aku selalu inget satu hal : kalau punya mulut itu dijaga,,, mulut itu ibarat pedang, kalau pedang melukai orang masih ada obatnya(ke dokter) tapi kalau udah mulut yang mengenai hati kita,,, gimana rasanya??? sakit hati banget kan??? pasti membekas sampek sekarang sakit hatinya,,, kayak speaker mushola"HESTY dan DIANA LHOLITA"... 

sampek disini aku berbagi pengalaman,,, satu hal : kita haru selalu bersyukur udah diberi hidup dan janganlah selalu mendongak ke atas,,, dongaklah saudara kita yang ada dibawah,,,,

Selasa, 18 Oktober 2011

ulang tahun


JIKA kita ditanya mengenai hari lahir kita, dapat dipastikan kita akan dengan fasih menjawab tanggal sekian, bulan sekian, dan tahun sekian. Pun jika ditanya apakah setiap tanggal itu kita merayakannya, mungkin sebagian besar kita akan menjawab dengan mantap, “Ya!” Bagaimana mungkin momen sepenting hari lahir kita lupakan dan kita biarkan begitu saja?

Yap, setiap tahun kita mengenang hari lahir kita dengan merayakannya. Di antara kita ada yang merayakan ulang tahun dengan pesta kecil-kecilan yang sederhana. Ada pula yang menghelat pestanya secara besar-besaran di hotel yang mewah. Semua itu dilakukan hanya untuk satu hal: demi menjaga memori individual atas awal kehadiran kita di dunia ini.


Pesta pun dihelat. Undangan disebarkan. Sajian dihidangkan. Lilin di atas tart yang membentuk angka usia ditiup, diiringi dengan lantunan lagu Happy Birthday to You oleh kerabat dan teman-teman. Akhirnya mereka pun menyalami kita sembari memberikan ucapan selamat ulang tahun. Pesta berakhir. Selanjutnya, apa? 


Banyak di antara kita yang lupa—atau sengaja melupakan—substansi dan filosofi ulang tahun. Kebanyakan kita hanya terjebak pada selebrasi dan seremoni yang bersifat formal. Gegap-gempita pesta ulang tahun tak cukup mampu menghadirkan makna kepada diri kita.


Ulang tahun pada hakekatnya adalah pengingat bagi kita bahwa seiring berjalannya waktu, usia kita kian bertambah. Dengan bertambahnya usia, seyogyanya kedewasaan, kearifan, dan pengetahuan kita akan hakekat kehidupan kian meningkat. Pada gilirannya semua itu hendaknya menjadikan kita lebih bijak dalam menjalani dan menyikapi tetek-bengekkehidupan ini. 


Ulang tahun juga merupakan warning bagi kita bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang. Misalnya saja kita ditakdirkan hidup hingga usia 65 tahun. Jika hari ini kita berulang tahun ke 17, berarti kita masih memiliki jatah hidup selama 48 tahun. Di tanggal yang sama tahun berikutnya jatah hidup kita berkurang menjadi 47 tahun. Demikian seterusnya. 


Dengan jatah hidup yang kian berkurang itu, sudah adakah kemajuan dan perkembangan yang kita capai dalam segala hal? Atau apakah kita masih gini-gini aja sama seperti tahun-tahun yang lalu? Seorang bijak mengatakan bahwa seseorang dapat dikatakan beruntung apabila hari ini dia memiliki pencapaian yang lebih baik daripada hari sebelumnya. Sebaliknya, apabila hari ini sama saja dengan kemarin berarti dia merugi. Bahkan apabila hari ini dia lebih jelek dari kemarin, maka dia telah merusak. Ungkapan ini menyiratkan bahwa kualitas kehidupan kita selayaknya meningkat dari hari ke hari. 


Dengan berkurangnya jatah hidup kita, sudah adakah kontribusi yang kita berikan kepada keluarga, lingkungan sekitar, dan bangsa-negara? Atau apakah kehadiran kita dalam sebuah masyarakat tidak memberikan arti dan sumbangan apapun kepada mereka? Sebagai makhluk sosial, alangkah sayangnya jika itu terjadi. Sebab, ungkapan menyatakan bahwa manusia terbaik adalah mereka yang banyak memberikan kontribusi dan kemanfaatan bagi masyarakatnya. 


Nah, apakah kualitas kehidupan kita telah meningkat dari waktu ke waktu? Apakah kita telah berkontribusi terhadap keluarga dan masyarakat seiring bertambahnya usia kita? Hari ulang tahunmu nanti merupakan momen yang tepat untuk melakukan evaluasi, refleksi, dan tentunya aksi!