Sabtu, 20 Agustus 2011

HARD SKILL VS SOFT SKILL

Recruitment and Selection merupakan salah satu elemen penting dan kritikal dari manajemen sumber daya manusia yang efektif. Dalam paradigma manajemen sumber daya manusia, proses recruitment and selection bukan hanya sekedar sebuah mekanisme mengisi posisi yang lowong dalam sebuah organisasi, namun lebih kepada menjaga keseimbangan dinamika kehidupan dari organisasi tersebut.
 
Proses recruitment and selection ini memiliki sebuah trend yang berubah dari masa ke masa. Di era 80an,individualist performer versus team player menjadi fokus utama dalam sebuah proses recruitment and selection . Hal ini berubah pada era 90an. Perusahaan lebih memperhatikan pada serentetan daftar keahlian dan kemampuan yang dimiliki kandidat untuk mendukung dirinya sebagai seorang spesialis. Di awal tahun 2000, trend kembali berubah kepada multi skill competency base analysis .
Prinsip The Right Man in The Right Place adalah prinsip yang selalu dipegang oleh para praktisi manajemen sumber daya manusia hingga saat ini. Prinsip ini seringkali salah diterjemahkan sebagai 100 % kesesuaian hard skill dan pengalaman kerja sebelumnya dengan bidang kerja yang tersedia saat ini.
 
Dengan kata lain, mampu untuk menampilkan performa kerja yang maksimal dengan training yang minimal. Padahal, ada satu hal penting yang sering terlupakan oleh para praktisi manajemen sumber daya manusia, yaitu soft skill .
Pemahaman dari istilah hard skill adalah skill yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate . Contohnya adalah skill untuk mengoperasikan forklift . Perusahaan dapat dengan segera melihat apakah seseorang calon karyawan benar-benar dapat mengoperasikan forklift pada saat ia diuji untuk mengoperasikan mesin forklift tersebut. Tidak seperti hard skill soft skill bersifat invisible dan tidak segera. Contoh soft skill antara lain: kemampuan beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, conflict resolution , dan lain sebagainya. Hard skill dapat dinilai dari technical test atau practical test . Namun bagaimana cara untuk menilai soft skill yang dimiliki oleh seseorang?
Recruitment consultancy firm menggunakan teknik wawancara yang mendalam dan menyeluruh dengan pendekatan behavioral interview . Dengan behavioral interview , diharapkan kandidat-kandidat tidak hanya memiliki hard skill namun juga didukung oleh soft skill yang baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar