Firasat, biasanya sebagian orang
ada juga yang menyebutnya dengan istilah feeling. Percaya atau tidak, mungkin
sebenarnya setiap orang memiliki kepekaan dalam hal ini. Tapi sebelumnya untuk
memperjelas, berdasarkan kamus bahasa Indonesia, bahwa firasat adalah sebuah
keadaan yang dirasakan terhadap sesuatu. Tapi dalam hal ini saya hanya focus pada
perasaan yang sedang/akan terjadi, dan biasanya kita sering mengalaminya. Percayakah
kamu mengenai yang saya tulis diatas? Bahwa diantara kita, dan bahkan mungkin
setiap orang terkadang memiliki kepekaan terhadap sesuatu hal yang sedang/akan
terjadi?
Sebagai contohnya, pernahkah kamu
merasa tiba-tiba tidak enak ketika hendak bepergian? Dan ternyata ketika kamu
sedang bepergian, kamu mendapatkan sebuah musibah yang tidak diinginkan. Atau,
pernahkah kamu tiba-tiba merasakan gelisah dan teringat seseorang dalam
pikiranmu? Kemudian tanpa disangka-sangka ternyata orang yang sedang kamu ingat
tersebut sedang dalam kondisi sakit. Dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
Menurutku ini adalah sebuah hal
yang menarik, karena secara tidak disadari kita sering mengalami hal ini. Kadang-kadang
kita sadar akan hal ini, tetapi justru terkadang kita mengacuhkannya dan
menganggap mungkin itu hanya sekedar perasaan saja. Tapi terhubung karena
penasaran, aku sering menanyakan hal ini pada teman-teman dekatku,dan hasilnya
memang banyak diantara mereka yang kutemukan dan percaya pada firasat. Tapi ironisnya,
ketika seseorang mengalami firasat yang tidak enak, orang tersebut justru
terlalu memikirkan terhadap firasat tersebut, sehingga dampak buruk dari
pikirannya tersebut telah membuatnya merasa tersiksa karena rasa khawatir
terhadap hal-hal buruk yang akan terjadi. Dan sebaliknya, ketika seseorang
telah mendapatkan suatu pertanda(firasat) dan mengacuhkannya, justru hal yang
buruk terjadi padanya. Sepertinya hanya kebetulan, tapi bagi orang yang telah
memiliki kepekaan suatu firasat justru dianggapnya sebagai suatu pertanda.
Tapi perlu diketahui, suatu
firasat biasanya dapat dirasakan oleh diri kita sendiri, atau bisa juga
terhadap keluarga, teman, siapapun itu yang memiliki kedekatan hubungan batin
dengan kamu. Misalnya dengan orang tua kamu, saudara kamu, atau bisa juga temen
deket kamu.
So, jangan remehkan firasat..
karena firasat itu ada dan nyata.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar