Sabar itu berimbang dengan kejujuran, sangat langka
didapatkan, sangat susah diterapkan, dan sangat mahal harganya. Kadang kita
tidak sabaran untuk mendapatkan hasil sesuai harapan. Kadang juga kita tidak
tahu harus apa yang diperbuat, yang kita tahu hanya mendapatkan apa yang kita
harapkan. Jika kita pernah menahan kesabaran sesabar mungkin, perasaan kita
sangat lega ketika mendapat sesuatu sesuai harapan dengan menahan kesabaran
tersebut.
Salah satu hal yang dibenci oleh umat manusia adalah
menunggu, apalagi jika menunggu terlalu lama. Jika kita ada janji dengan orang
lain, dan salah satu dari kita yang berjanji ada di posisi menunggu, mungkin
hati kita akan memaki orang itu mengapa lama sekali datangnya. Mengapa dia
telat datang padahal kita sudah menunggu. Hal tersebut pasti dialami setiap
orang. Tetapi, alangkah bagusnya jika kita menerapkan kata ’sabar’ itu dalam
diri kita.
Mungkin kedengaran sepele, tapi sebenarnya kesabaran ini
begitu susah diterapkan. Hal-hal kecil saja misalnya menghidupkan laptop, bila
terjadi sedikit hang dan start up nya agak lama prosesnya, sabar itu pun akan
diuji. Atau hal lain, jika makan di rumah makan atau pun restoran dan kita
sudah cukup lama memesan makanan dan minuman kepada pelayannya, kita pasti
sudah tidak sabaran menunggu pesanan dan mungkin terus-menerus menggerutu
kepada pelayannya atau mungkin berniat pergi dari situ ke tempat lain. Hal
tersebut sudah menjadi hal wajar jika sabar itu susah diterapkan. Apalagi kita
yang bersifat tempramen, wah tahu sendirilah apa yang bakalan terjadi jika
sabar itu menjadi ujian bagi orang tempramen.
Sabar memang sesuatu yang sulit, sama halnya dengan
kejujuran. Sabar menjadi salah satu kunci mendapatkan hal yang diharapkan,
sejajar dengan kerja keras, tekun, berdoa, dan sebagainya. Bila sudah kerja
keras, tekun, berdoa, namun tidak sabar menunggu hasilnya, maka apa yang sudah
dikerjakan bisa berantakan hanya karena tidak sabar menunggu hasilnya. Jadilah
sabar, karena itu puncak dari ketekunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar